Senin, 26 September 2016

Dikritik Soal Keamanan, Google Allo Justru Bikin Penasaran

Rachmatunnisa - detikinet
Senin, 26/09/2016 15:56 WIB


Jakarta - Rasa penasaran tampaknya jauh lebih besar dan mengalahkan kekhawatiran soal keamanan. Setidaknya demikian yang terlihat pada Google Allo. 
Aplikasi chat terbaru dari Google ini tercatat sudah didownload 1 juta kali di Play Store, dalam kurun waktu kurang dari sepekan setelah dirilis. Allo juga merangkak naik ke posisi teratas dalam daftar aplikasi gratis. 
Pencapaian ini mungkin tidak seagresif yang ditampilkan Google Duo. Aplikasi pesan instant lainnya yang juga baru diluncurkan Google ini, tembus 5 juta download hanya dalam 10 hari setelah dirilis. 
Google Duo juga dengan cepat menyaingi Facebook Messenger dan Pokemon Go pada Agustus lalu sebagai aplikasi yang banyak didownload. Google Allo belum sampai sana. Meski demikian, angka 1 juta download yang didapatnya kurang dari seminggu tak bisa dianggap remeh. Terutama karena aplikasi ini sebenarnya menuai kontroversi. 
Whisteblower ternama Edward Snowden mewanti-wanti pengguna agar tak menggunakan Allo. Dia memperingatkan bahwa pesan yang dibuat dan dikirim di Allo akan terekam oleh Google.
"Apa itu #Allo? Sebuah aplikasi Google yang merekam semua pesan yang telah dibuat dan dikirimkan. Dan membuatnya tersedia bagi pihak kepolisian jika diminta," tulis mantan anggota CIA ini. 
Google sendiri telah menanggapi Snowden. Raksasa pencarian internet itu berkilah bahwa percakapan direkam untuk membuat aplikasi semakin cerdas dan relevan dalam memberikan jawaban. Dan Google mengklaim, pengguna memiliki kontrol terhadap data mereka di Allo.
"Pendekatankami sederhana. Riwayat obrolan disimpan sampai Anda menghapusnya. Pengguna dapat menghapus pesan tunggal atau keseluruhan percakapan di Allo," ujar juru bicara Google. 
Untuk menjaga privasi, Allo menawarkan mode Incognito dengan enkripsi end to end. Artinya, pesan tersebut diklaim tidak akan pernah 'hidup' di server Google.
Google memberikan catatan, jika pengguna memakai mode Incognito, mereka tidak dapat menggunakan Google Assistant yang memungkinan untuk menjawab pertanyaan dengan singkat.

sumber : klik disini

Senin, 19 September 2016

Google Tersandung Pajak, Ini Momentum Buat Indonesia

Achmad Rouzni Noor II - detikinet
Senin, 19/09/2016 18:41 WIB
 
    Jakarta - Masalah pajak yang tengah membelit Google seharusnya bisa menjadi momentum bagi Indonesia agar tidak terlalu tergantung pada aplikasi asing.
    Hal itu mencuat dalam perbincangan antara detikINET dan Ketua Umum Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) Andi Budimansyah, Senin (19/9/2016).
    Menurutnya, kasus pajak yang menimpa Google bukan kali ini saja terjadi. Bukan hanya Indonesia saja yang mengalami, tapi juga beberapa negara di dunia juga ikut mengeluhkan hal yang sama.
    Namun biar bagaimanapun, Google tetaplah Google. Layanannya sudah kadung digunakan banyak orang di seluruh dunia. Tak cuma masyarakat umum dan korporat, namun juga oleh pemerintahan.
"Masyarakat dunia serta Indonesia, bahkan pemerintahnya banyak memanfaatkan fasilitas atau fitur-fitur yang diberikan oleh Google," kata Andi.
    Dari perbincangan itu pada akhirnya timbul satu kesimpulan, dibanding cuma mengurusi soal pajak saja, pemerintah harusnya ikut memikirkan jalan lain yang sama-sama saling menguntungkan semua pihak.
    "Saya berharap agar momentum ini dapat dimanfaatkan juga oleh para pengembang lokal dan pemerintah, untuk mulai memikirkan pengembangan konten dan fitur lokal dengan bekerjasama secara sinergis dengan Google," harapnya.
    Andi berharap, kasus Google ini bisa dijadikan momentum untuk lebih mendorong aplikasi lokal. Apalagi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama PANDI tengah mendorong program satu juta domain.
    "Saat ini Kominfo Pusat dan Daerah sedang bergairah, berupaya bersama dalam meningkatkan pembuatan website UKM, sekolah, pesantren, desa dan komunitas dalam program satu juta domain bersama PANDI," ujarnya.
    Dari sejuta yang ditargetkan, sampai saat ini yang terdaftar baru sekitar 15 ribuan domain. Menurutnya, masalah terbesar masih seputar sosialisasi dan awareness program tersebut, serta kesiapan para UKM dalam menyiapkan data, produk dan services apa bila berjualan online.
    Namun, kata Andi, program ini secara positif juga memacu Dinas Kominfo dan Dinas UKM di daerah untuk meningkatkan awareness sekaligus melakukan pendataan UKM yang ada di daerahnya.
Sebagaimana tujuan dari program, selain untuk kemajuan ekonomi UKM dan daerah, juga diharapkan ke depannya para dinas UKM bisa mempunyai data yang valid terhadap para UKM tersebut.
    "Selain untuk mendorong program sejuta domain, momentum ini juga pas sekali untuk program 1.000 technopreneur yang tengah didorong oleh Kominfo sesuai keinginan Presiden Jokowi," pungkas Andi. (rou/ash)
 
sumber : klik disini 
 

Jumat, 09 September 2016

Mulai 2017, Apple Bangun Pusat Penelitan di RI

Maikel Jefriando - detikinet
Jumat, 09/09/2016 16:49 WIB


        Jakarta - Kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama para menteri di China, tidak hanya bertemu dengan para pimpinan negara lain, namun juga dengan para investor.Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan banyak perusahaan multinasional yang tertarik berinvestasi di Indonesia. Salah satunya perusahaan di bidang teknologi, yaitu Apple. "Mereka akan membangun R&D (research and development/penelitian dan pengembangan) tahun 2017. Setiap tahun, selama tiga tahun ke depan mulai 2017 sampai 2019 komitmennya. Saya yang melakukan negosiasi," ungkapnya di Istana Negara, Jakarta, Jumat (9/9/2016).
    Dalam beberapa tahun terakhir, Apple memang tengah fokus dalam memperluas penelitian dan pengembangan di luar Amerika Serikat. Apple dikabarkan sudah memijakkan kaki di Tiongkok, Israel dan Inggris. India pun telah membujuk perusahaan multi nasional tersebut membuka pusat penelitian dan pengembangan di negaranya.
        Di Indonesia, investasi ini punya arti penting karena memang lebih diarahkan kepada produksi perangkat lunak atau software. Seiring dengan arah kebijakan yang disusun oleh Kementerian Perindustrian. "Iya yang software, dan ini akan bagus untuk merekrut orang-orang Indonesia mengembangkan software yang di-running di iOS," terang Rudiantara.
      Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mebenarkan kabar tersebut. Pembicaraan lebih lanjut terjadi di China beberapa hari yang lalu. Menurutnya tidak hanya Apple yang berminat, namun juga perusahaan teknologi lain. "Mereka ingin ke software, nanti. Tidak hanya Apple, beberapa lain juga," kata Airlangga pada kesempatan yang sama. Airlangga menyatakan, perusahaan teknologi yang sudah berada di Indonesia juga akan meningkatkan investasinya. "Huawei kan sudah invest di indonesia, kita akan dorong mereka untuk meningkatkan investasi. Dan juga untuk membuka dan memperluas innovation center, karena perindustrian sudah buka kebijakan (TKDN) selain hardware juga sofware, dan juga terkait dengan skala investasi untuk TKDN," papar Airlangga.(mkl/ash). 

sumber : klik disini

Minggu, 04 September 2016

Siap Dirilis, Redmi 4 Dihargai Rp 1,4 Juta

Adi Fida Rahman - detikinet
Senin, 05/09/2016 09:32 WIB


Jakarta - Ponsel Redmi 4 tampaknya sudah rampung digarap oleh Xiaomi. Perangkat penerus Redmi 3 ini sudah nongol di situs badan sertifikasi China, TENNA.

Umumnya, ponsel yang telah muncul di situs tersebut tidak lama lagi akan dirilis. Bisa jadi Redmi 4 akan dirilis bulan ini atau paling lambat awal Oktober mendatang.

Tapi terlepas dari spekulasi tersebut, kemunculan di situs TENNA membuat informasi spesifikasi yang dibawa Redmi 4 terkuak. Walaupun tidak lengkap, setidaknya mengonfirmasi rumor yang belakangan beredar.

Redmi 4 bisa dikatakan menjadi varian mini Redmi Note 4. Pasalnya, desainnya sama persis hanya ukurannya saja lebih kecil.

Hanya saja ada sedikit perbedaan, bagian pinggiran ponsel ini tidak melengkung seperti Redmi Note 4. Selain itu Redmi 4 tidak memiliki lubang speaker di bagian cover belakang. Xiaomi memindahkannya di bagian bawah bodi.

Ponsel ini masih mengusung material metal. Sayangnya perusahaan besutan Lei Jun ini menghilangkan ukiran di bagian belakang seperti Redmi 3. Semoga saja Redmi 4 tidak begitu licin kala digenggam.

Soal spesifikasinya, sempat dirumorkan akan mengusung Helio P10, nyatanya Xiaomi membekali dengan prosesor Snapdragon 625. Ponsel ini turut disematkan RAM 3 GB.

Sementara ruang penyimpanan internalnya sebesar 32 GB. Untuk layarnya hanya diketahui resolusinya saja, yakni Full HD.

Redmi 4 akan hadir dengan sistem operasi MIUI 8. Diprediksi ponsel inj akan dilepas seharga 699 yuan atau sekitar Rp 1,4 juta, demikian dilansir dari Gizmochina, Senin (5/9/2016). (afr/ash)

sumber: klik disini